We catch up the man who comes with some passionate football match, fashion enthusiast, photograph and he is zine maker. We talk about the hobbies, a reason, and what things can make him laugh out loud. He shared the unpredictable story to our article who called, James Boogie People. Here we comes, Shyn Kumamoto.
(Kami bertemu dengan pria yang sangat menggemari pertandingan sepak bola, penggemar mode, fotografer, dan pembuat zine. Kami berbincang tentang hobinya, alasannya, dan hal-hal apa saja yang dapat membuatnya tertawa terbahak-bahak. Ia berbagi cerita yang tidak terduga kepada artikel kami yang berjudul, James Boogie People. Ini dia, Shyn Kumamoto.)

Hallo Shyn Kumamoto, how are you? And what’s your daily activity now?
(Halo Shyn Kumamoto, apa kabar? Dan apa kegiatan harianmu sekarang?)
Hi! I’m doing well. Im working at a web production company. On weekends, I help out at 4BFC, a Japanese football culture shop. Lately, I’ve been having very busy days.
(Hai! Saya baik-baik saja. Saya bekerja di sebuah perusahaan produksi web. Di akhir pekan, saya membantu di 4BFC, sebuah toko budaya sepak bola Jepang. Akhir-akhir ini, saya memiliki hari-hari yang sangat sibuk.)
Who introduced you to the football?
(Siapa yang mengenalkanmu pada sepakbola?)
The town I was born in taught me football. In my hometown, Kawasaki, there’s a club called Kawasaki Frontale. It’s a team that’s rooted in the local community. When you walk around the city, you see their tapestries and posters. When I was a kid, even the math materials we used in school featured players from the club teaching us how to do math. The players often came to local events, too. Before I knew it, I had become a Kawasaki Frontale supporter. Anyway, the club was just always there and part of my everyday life.
(Kota tempat saya dilahirkan mengenalkan saya pada sepak bola. Di kota kelahiran saya, Kawasaki, ada klub bernama Kawasaki Frontale. Klub ini berakar dari komunitas lokal. Saat Kamu berjalan-jalan di kota, Kamu akan melihat permadani dan poster mereka. Saat saya masih kecil, bahkan materi matematika yang kami gunakan di sekolah menampilkan pemain dari klub yang mengajari kami cara berhitung. Para pemain juga sering datang ke acara lokal. Sebelum saya menyadarinya, saya telah menjadi pendukung Kawasaki Frontale. Bagaimanapun, klub itu selalu ada dan menjadi bagian dari kehidupan saya sehari-hari.)

It’s true that Hayao Miyazaki give a recommendation your name to your mother? If it’s true, you’re a lucky man, because Hayao Miyazaki is a great man, amazing.
(Apakah Benar Hayao Miyazaki merekomendasikan namamu kepada ibumu? Jika benar, kamu orang yang beruntung, karena Hayao Miyazaki adalah orang yang hebat, mengagumkan.)
My mom used to say something like that, too. She told me that when she named me, she actually took the name from him.
(Ibu saya juga pernah mengatakan hal seperti itu. Ia mengatakan bahwa ketika ia memberi saya nama, ia sebenarnya mengambil nama darinya.)
I heard your mother work at Ghibli, right? How did you first find out about it? Were you surprised? Because, in my opinion, Ghibli is a one of the finest studio in this world.
(Saya dengar ibumu bekerja di Ghibli, betul? Bagaimana awalnya kamu tahu tentang itu? Apakah kamu terkejut? Karena menurutku, Ghibli adalah salah satu studio terbaik di dunia.)
My mom mainly works in the field of music for Studio Ghibli. There were a lot of Ghibli movies at my house growing up, so it felt natural for me to watch them as a kid. At some point, I found out that her name was in the credits, and that she actually worked on those films. I was still very young then, so I wasn’t really surprised. But recently, when I went to see The Boy and the Heron, and I saw her name in the credits again, I felt a renewed sense of surprise—and a deep respect for her.
(Ibu saya bekerja di bidang musik untuk Studio Ghibli. Dulu waktu kecil saya sering menonton film Ghibli di rumah, jadi wajar saja kalau saya menontonnya waktu kecil. Di suatu waktu, saya tahu kalau namanya ada di bagian kredit, dan dia benar-benar bekerja di film-film itu. Waktu itu saya masih sangat muda, jadi saya tidak terlalu terkejut. Namun baru-baru ini, ketika saya menonton The Boy and the Heron, dan saya melihat namanya di bagian kredit lagi, saya merasa terkejut lagi—dan sangat menghormatinya.)
Let’s talk about your book. What’s the content in your book?
(Mari kita bahas buku Kamu. Apa isi buku Kamu?)
This is a photo zine capturing scenes from the streets of Tokyo during the 2022 World Cup in Qatar.
(Ini adalah majalah foto yang mengabadikan pemandangan dari jalan-jalan Tokyo selama Piala Dunia 2022 di Qatar.)
Why choose Japan for the content of your book?
(Mengapa memilih Jepang untuk konten dalam buku-mu?)
Before creating the zine, I spent about a year studying abroad in the London, where I experienced football culture firsthand. Needless to say, the football culture in the UK was incredible, but I also found the way people in Japan get excited about football to be unique and fascinating in its own way.
That’s what made me want to capture it through photographs.
(Sebelum membuat zine ini, saya menghabiskan waktu sekitar satu tahun untuk belajar di luar negeri di London, tempat saya merasakan budaya sepak bola secara langsung. Tak perlu dikatakan lagi, budaya sepak bola di Inggris memang luar biasa, tetapi saya juga menemukan cara orang-orang di Jepang bersemangat tentang sepak bola sebagai sesuatu yang unik dan menarik dengan caranya sendiri. Itulah yang membuat saya ingin mengabadikannya melalui foto.)


If you were asked to choose one citizenship other than Japan, which country would you choose? And why?
(Jika Kamu diminta untuk memilih satu kewarganegaraan selain Jepang, negara mana yang akan Kamu pilih? Dan mengapa?)
Hmm… that’s a tough one. I’d probably go with Germany. When I visited Berlin, I really felt that it was a place where all forms of self-expression were accepted. There was this open-minded energy that made it easy to just be yourself, without judgment.
(Hmm… itu pertanyaan yang sulit. Saya mungkin akan memilih Jerman. Ketika saya mengunjungi Berlin, saya benar-benar merasa bahwa Jerman adalah tempat di mana semua bentuk ekspresi diri diterima. Ada energi berpikiran terbuka yang memudahkan kita untuk menjadi diri sendiri, tanpa dihakimi.)
Tell us about your process in working on your book? From the initial plan to publishing and selling.
(Ceritakan kepada kami tentang proses pengerjaan buku Kamu? Dari perencanaan awal hingga penerbitan dan penjualan.)
The moment Japan’s group stage was announced, I felt this World Cup was going to be something special — that’s when I decided to start taking photos. So during the World Cup, on the days Japan played, I took my camera and went out into the streets of Tokyo to capture the atmosphere. Japan’s performance made people really excited. I printed the photos and made the book all by myself.
And then, I made just five copies and brought them to a pop-up event at BENE*, and to my surprise, the shop offered to sell them.
*BENE is a Tokyo-based football shop known for curating rare vintage items, each paired with a unique story.
(Saat Jepang mengumumkan penyisihan grup, saya merasa Piala Dunia ini akan menjadi sesuatu yang istimewa — saat itulah saya memutuskan untuk mulai mengambil foto. Jadi selama Piala Dunia, pada hari-hari ketika Jepang bermain, saya membawa kamera dan pergi ke jalan-jalan Tokyo untuk mengabadikan suasana. Penampilan Jepang membuat orang-orang sangat bersemangat. Saya mencetak foto-foto dan membuat buku itu sendiri.
Kemudian, saya hanya membuat lima salinan dan membawanya ke acara pop-up di BENE*, dan yang mengejutkan saya, toko tersebut menawarkan untuk menjualnya.
*BENE adalah toko sepak bola yang berbasis di Tokyo yang terkenal karena mengkurasi barang-barang antik langka, masing-masing dipadukan dengan cerita yang unik.)


How special is the World Cup for Japanese people?
(Seberapa istimewanya Piala Dunia bagi orang Jepang?)
I feel that the expectations for the national team have been growing stronger year by year. That shared sense of hope for the next World Cup is what brings people together, and that’s what makes it so special.
(Saya merasa bahwa harapan untuk tim nasional semakin kuat dari tahun ke tahun. Rasa harapan bersama untuk Piala Dunia berikutnya itulah yang menyatukan orang-orang, dan itulah yang membuatnya begitu istimewa.)
If you were given a choice, would you choose to be a photographer, a DJ, a culinary enthusiast, or just spend time for watching football? And why would you choose that?
(Jika Kamu diberi pilihan, apakah Kamu akan memilih menjadi fotografer, DJ, pencinta kuliner, atau sekadar menghabiskan waktu menonton sepak bola? Dan mengapa Kamu memilih itu?)
Photographer. I’d love to capture the lives and stories of different people through photos.
(Fotografer. Saya ingin mengabadikan kehidupan dan kisah orang-orang melalui foto.)
What’s your favourite book or magazine all the time? Or football merchandise, and why?
(Apa buku atau majalah favorit Kamu sepanjang waktu? Atau merchandise sepak bola, dan mengapa?)
SHUKYU magazine. It create create football culture from a truly independent and authentic perspective. When it comes to football merchandise, the jerseys from BENE.
(Majalah SHUKYU. Majalah ini menciptakan budaya sepak bola dari sudut pandang yang benar-benar independen dan autentik. Jika berbicara tentang merchandise sepak bola, kaus dari BENE.)
You has going around the world, and many place you visit, you play or just watching football match, where is your favourite place? and why?
(Kamu telah berkeliling dunia, dan banyak tempat yang Kamu kunjungi, Kamu bermain atau sekadar menonton pertandingan sepak bola, di manakah tempat favorit Kamu? dan mengapa?)
London. The passion inside the stadiums, the lively debates in the pubs — it’s all a living culture. And it’s home to my favorite team, Brentford FC.
(London. Semangat di dalam stadion, perdebatan yang meriah di pub — semuanya adalah budaya yang hidup. Dan kota ini adalah rumah bagi tim favorit saya, Brentford FC.)


Please give us a recommendation, whatever it is, and why you recommend it.
(Tolong berikan kami rekomendasi, apa pun itu, dan mengapa Kamu merekomendasikannya.)
If you’re into football culture, fashion, or subcultures, you should definitely check out a shop in Tokyo called 4BFC. I’m usually there on weekends — come by and let’s meet there.
(Jika Kamu menyukai budaya sepak bola, mode, atau subkultur, Kamu harus mengunjungi toko di Tokyo yang bernama 4BFC. Saya biasanya ke sana pada akhir pekan — mampirlah dan mari kita bertemu di sana.)
What things can make you laugh out loud?
(Hal apa saja yang dapat membuat Kamu tertawa terbahak-bahak?)
my friend
(temanku)
Thank you Shyn Kumamoto for being a James Boogie People, warm regards <3
Terima kasih Shyn Kumamoto karena telah menjadi James Boogie People, salam hangat <3